Jumat, 26 Juni 2015

Akhir Tahun Pertama

0 komentar
Halo, setelah sekian lama tidak muncul dengan postingan terakhir tentang PPSMB, sekarang setelah hampir setahun aku muncul lagi kembali mengaktifkan blog usang ini :)
Sudah sekitar satu tahun semenjak postingan mengenai PPSMB Palapa, Prisma dan Polimer. Itu berarti sudah satu tahun juga aku menjalani studi ku di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Ternyata waktu bergulir begitu cepat.
Banyak banget hal yang sudah aku alami semenjak awal masuk di Teknik Kimia, sampai di penghujung semester 2 ini. Perjuangan di sini ternyata memang benar benar tidak mudah. Ibaratnya ketika aku masuk di tekkim itu rasanya seperti from Hero to Zero. Meskipun bukan yang terbaik di SMA dulu, setidaknya saat di SMA aku masih mampu mengikuti irama pelajaran dengan santai. Sangat berbeda jauh dengan teknik kimia. Aku harus "berlari" untuk bisa menyamai irama materi kuliah yang ada. Tapi mungkin ini sebuah fase transformasi dimana Hero berubah jadi Zero, suatu saat akan kembali lagi menjadi Hero lagi dengan suatu level pencapaian yang tentunya jauh berbeda. Ini adalah fase untuk mencapai level up.
Semester 1 aku masih mendapatkan pelajaran-pelajaran mirip seperti di SMA, hanya saja sedikit jauh lebih advance. Semester 1 kata kakak kakak tingkat adalah semester yang paling mudah, di mana pada semester ini aku bisa menabung IP setinggi-tingginya. Well... sejujurnya aku ga menemukan di mana kemudahan di semester 1. Sampai akhirnya semester 1 berakhir dan mulailah bertebaran nilai-nilai hasil semester 1. Memang benar, cukup banyak nilai A yang bisa diraih di semester ini dan IP semester cenderung masih cukup baik. Agak lega rasanya melihat hasil IP semester 1 yang cukup memuaskan walaupun tidak setinggi teman teman yang lain.
Semester 1 aku berjuang bersama beberapa teman-temanku, dan masih suka gonta ganti temen belajar. Yaah, terimakasih buat temen-temen yang udah membantuku belajar selama semester 1 ini. Ada Nopal, Adel, Ivone, Isnul, Aldian, Cantia, Gio, Bintul, Dhani botak, Sayoga, Tito, dan masih banyak lagi temen-temen yang turut menyukseskan semester 1 ku. Awalnya aku sempat berencana ingin pindah jurusan melihat begitu sulitnya berjuang di awal, apalagi perjuangan di tengah dan akhir studi di sini. Tapi melihat begitu banyak teman teman yang bersedia membantuku untuk belajar dan melangkah bersama, sedikit demi sedikit kemantapan hati itu muncul untuk terus melangkah bersama teman-temanku di sini. Sudah tidak terpikirkan lagi untuk hengkang dari jurusan ini. karena
Apa yang sedang kamu jalani sekarang ini, semuanya adalah rencana yang sudah diatur oleh Tuhan. Baik atau buruk, menyenangkan atau menyedihkan, semuanya sudah ada dalam skenarioNya untuk kita. Dan skenario Tuhan selalu lebih baik dari skenario kita. Karena rancangan kasih tidak pernah gagal.
Semester 2 pun hadir, dengan mata kuliah yang mulai terdengar asing, seperti elemen mesin dan penggerak mula. Materi materi kuliah yang ada pun terasa jauh lebih menguras pikiran dan tenaga. Matematika 2, terasa jauh berbeda dengan metematika 1. Ibaratnya apa yang dituliskan di matematika 1 masih bisa aku pahami, tapi matematika 2? Otakku butuh diputar lebih kuat dari biasanya sehingga bisa "mencerna" apa yang sebenarnya dimaksud di materi matematika 2. Di semester 2 ini aku juga mengambil 1 mata kuliah percepatan yang seharusnya aku dapat di semester 3, yaitu Analisis dan Instrumentasi (ADIN) dalam Teknik Kimia. Sejujurnya materi ADIN ini tidak begitu sulit, hanya saja aku mendapatkan dosen yang bisa dibilang cukup perfeksionis. Jadi kita tunggu saja nilai ADIN yang keluar besok :""""""""""""")
Semester 2 ini aku lalui dengan perjuangan yang jauh lebih keras daripada perjuangan di semester 1 tapi dengan teman-teman yang sedikit berbeda dan lebih ke mereka mereka saja yang menjadi teman belajarku. Kami bagaikan 4 serangkai dalam menjalani ujian tengah semester maupun akhir semester. Thanks to Nopal, Luthfi, dan Adel. Kadang ada Fitri dan Ivone juga yang juga belajar bersama kami. Kenapa aku bilang semester 2 ini aku berjuang jauh lebih keras dari semester 1? Dulu waktu semester 1 paling aku cuma belajar sampe jam 2 malam, sedangkan sekarang? Kami berempat bisa stay melek sampe jam 3 pagi bahkan jam 5 pagi dan hanya tidur 1-2 jam kemudian dilanjutkan ujian. Semoga apa yang kami usahakan selama 1 semester ini, hasilnya bisa setimpal saat pengumuman nilai nanti :)

Bhaaay~

Selasa, 05 Agustus 2014

Pentingkah PPSMB?

2 komentar
       Kata orang, tak kenal maka tak sayang. Maka sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Izin memperkenalkan diri, saya Ardyanto Wijaya, mahasiswa baru Teknik Kimia fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014. Saya berasal dari Kebumen dan sekolah asal saya SMA Taruna Nusantara Magelang.
           Bagi sebagian besar Mahasiswa Baru, mendengar kata PPSMB nampaknya asing. Apa sih PPSMB? APA ITUUUUU? PPSMB adalah Pelatihan Pembelajaran Sukses bagi Mahasiswa Baru. Sebuah sarana perkenalan atau orientasi mahasiswa baru terhadap lingkungan kehidupan kampus dan pelatihan awal untuk siap menjadi mahasiswa dengan tugas kuliah yang menggunung. Oooh.. Bilang aja ospek, yang isinya plonco-ploncoan. Susah amat? BUKAN! PPSMB bukan Ospek yang notabene merupakan event perploncoan senior terhadap junior.
        Kegiatan PPSMB merupakan sebuah pelatihan untuk mahasiswa baru yang diadakan oleh pihak Universitas Gadjah Mada guna mempersiapkan mahasiswa baru menjadi pembelajar yang sukses, unggul, cerdas, dan profesional di bidangnya, serta mampu bersaing dalam percaturan global. PPSMB wajib diikuti oleh seluruh GAMADA atau Gadjah Mada Muda dan merupakan syarat untuk dapat mengikuti yusidium.
            Ada 3 kali PPSMB yang dilaksanakan oleh UGM, yaitu PPSMB tingkat universitas, tingkat fakultas, dan tingkat jurusan.
  1. Yang pertama adalah PPSMB Universitas atau sering disebut PPSMB PALAPA
  2. Yang kedua adalah PPSMB Fakultas. Karena saya merupakan mahasiswa fakultas teknik maka PPSMB saya bernama PRISMA
  3. Yang ketiga adalah PPSMB Jurusan. Berhubung saya masuk di jurusan teknik kimia, nama PPSMB jurusan saya adalah POLIMER.
         Bagi sebagian orang, masa orientasi seperti ini adalah hal yang tidak perlu dan hanya membuang-buang waktu. Apa bener sih? Menurut saya tidak. Sama sekali bukan hal yang tidak perlu dan membuang waktu. PPSMB adalah sarana yang sangat tepat untuk mahasiswa baru bisa mengenal lingkungan kuliahnya lebih dalam dan beradaptasi lebih baik sebelum terjun ke dunia perkuliahan. Bayangkan jika tidak ada event semacam PPSMB ini, kemungkinan mahasiswa baru tidak mengenal daerah kampusnya.
         Selain itu, PPSMB ini juga menjadi sarana untuk saling mengenal rekan-rekan satu angkatan dan mendapatkan teman lebih banyak lagi dalam lingkungan universitas. Bayangkan apabila mahasiswa baru tidak mengikuti event ini. Mungkin mahasiswa baru ada yang akan cenderung pasif dan menutup diri untuk tidak berkenalan dengan orang-orang baru di lingkungannya. Dengan PPSMB ini, mau tidak mau kita akan kenal lebih banyak teman lagi.
             Cuma itu doang manfaat PPSMB? GAK! PPSMB juga masih punya manfaat lainnya. Bisa dibilang PPSMB adalah fase transformasi bocah SMA menjadi seorang Mahasiswa. Mengapa? Melalui PPSMB ini kita diberikan penugasan penugasan yang cukup banyak. Merepotkan? Cukup merepotkan sebenarnya. Tapi inilah yang akan melatih kita untuk menghadapi tugas tugas perkuliahan yang akan jauh lebih banyak dari ini kelak. Sebab baja terbaik ditempa dalam bara terpanas.
              Masih berpikir PPSMB tidak ada gunanya? Buang jauh-jauh mindset tersebut dari pikiran kita. Saya bahkan tak sabar untuk mengikuti PPSMB dan bertemu dengan mahasiswa luar biasa dari seluruh penjuru nusantara. PPSMB untuk Maba yang lebih profesional!!








Senin, 04 Agustus 2014

Tentang Penulis

0 komentar
Sebelum saya memulai postingan lainnya, ada baiknya penulis menulai memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Izin memperkenalkan diri, nama saya Ardyanto Wijaya, pria kelahiran Kebumen, 11 Maret 1996. Saya adalah alumni dari SD Kristen Penabur Kebumen, SMP Negeri 1 Kebumen, dan SMA Taruna Nusantara Magelang. Sekarang saya merupakan mahasiswa baru di Universitas Gadjah Mada, Fakultas Teknik, jurusan Teknik Kimia angkatan 2014. Saya merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara. Ayah dan Ibu membuka usaha kecil di Kebumen. Sebelumnya saya sudah pernah membuat beberapa blog, tapi kemudian saya hapus blog-blog itu. Mengapa? Karena menurut saya blog-blog tersebut kurang bermanfaat.
Mungkin ada yang tanya, mengapa saya beri nama blog ini dengan "Loyal, Total, Netral"? 3 kata ini pernah saya dapatkan saat saya di jenjang pendidikan SMA. Loyal, total, dan netral merupakan salah satu semboyan Pleton PKS di SMA saya. Apakah saya mantan anggota pleton PKS tersebut? Big NO! Saya sama sekali tidak terjun dalam dunia pleton baik pleton upacara, PKS, maupun Pasukan Tanda Kehormatan  (PATAKA). Lalu kenapa saya pilih loyal, total, netral? Bagi saya 3 kata ini merupakan poin-poin yang sangat penting dan perlu ditanamkan dalam diri kita.
Mengapa perlu menanamkan LOYALITAS? Dalam kehidupan, loyalitas atau kesetiaan terkadang kita anggap sebagai suatu hal kecil dan sekarang sudah sangat sulit kita temui orang-orang dengan loyalitas tinggi. Beberapa orang acap kali mengatakan "ah, loyalitas kan untuk bawahan. apa kamu mau jadi bawahan?". Bagi saya loyalitas tidak pandang bulu, dan seharusnya dimiliki oleh setiap orang tanpa kecuali baik dia atasan maupun bawahan. Kok bisa? Tentu saja, bawahan haruslah loyal kepada atasan agar tercapai suatu kesatuan efektif dalam sebuah organisasi. Kalau atasan? Atasan harus loyal kepada apa yang dia pimpin. Bayangkan kalau Presiden kita tidak memiliki loyalitas? Bisa hancur negri ini.
Kemudian apa maksudnya TOTAL? Total di sini adalah All Out dalam melakukan segala tugas yang kita miliki. Tidak setangah-setengah dan apa adanya. Totalitas dalam bekerja sangat menentukan perjalanan pendidikan maupun karir kita.
Terus apa hubungannya sama NETRAL? Kenapa netral ya? Iya, netral. Karena dalam perjalanan kehidupan kita pasti akan menemui banyak sekali permasalahan dan konflik.Nah, dengan karakter yang netral ini diharapkan kita bisa berdiri di garis tengah tanpa berat sebelah. Selain itu karakter netral juga bisa mencegah tindakan nepotisme.
Apakah penulis sudah memiliki 3 karakter tersebut? Belum!! Belum seutuhnya saya miliki 3 karakter itu.
Lalu kenapa penulis memakai judul LOYAL, TOTAL, NETRAL? Ibaratkan judul ini sebagai nama. Nama adalah doa. Tentu saja penulis berharap besar bisa memiliki 3 karakter itu seutuhnya dalam diri penulis.
Sekian dari penulis, salam kenal :)